top of page

Sejarah Singkat Gojukai Indonesia

Subang, 08 Maret 2020

Penulis  :

Editor   : Sahro

          Karate Goju pertama-tama diperkenalkan di Indonesia oleh seorang pedagang Jepang bernama Kunishiro Ishi (DAN IV), ini sekitar tahun 1960-an, tetapi pada waktu itu Ishi hanya melatih karate Goju dalam bentuk kelompok-kelompok kecil belum terorganisir rapi. Kunishiro Ishi mempunyai 3 Murid Senior yaitu Richard Menwidjaya, Maskun Prasetya dan Budhi Dharma.
          Kemudian Setyo Harjono, Seorang Mahasiswa Indonesia yang mendapat beasiswa dari Jepang, kembali ke Indonesia setelah meraih gelar Sarjana Ekonomi. Selama di jepang, Setyo Harjono selain menuntut pengetahuan Ekonomi. Ia juga memperdalam karate Goju pada Maha Guru Karate Do Gojukai, Gogen Yamaguchi. Dan tahun 1967 kembali ke Indonesia dengan meraih DAN IV.
           Sebelum Setyo Harjono kembali ke Indonesia, alummi Jepang yang mendapat beasiswa pampasan perang dan juga mendalami ilmu beladiri Jepang sudah lebih dahulu kembali dari pada Setyo Harjono, mereka itu antara lain: Baud Adikusumo (Shotokan-Inkado), Anton Lesiangi (Shotokan-Lemkari), Sabeth Muhsin (Shotokan-Inkai), Chaerul Taman (Wadokai), Indra Kartasasmita bersaudara termasuk GinanjarKartasasmita (Shorinji Kempo) dan lain-lain.
          Pada tanggal 15 agustus 1967, Setyo Harjono, SE. mendirikan “Karate Do Gojukai Indonesia” di Jakarta. Sebagai Komda (komisariat Daerah) lahirlah Komda DKI Jaya, lalu Komda-komda berikutnya.
Setyo Haryono mengajak Kunishiro Ishi bergabung ke dalam Organisasinya tetapi dengan alasan pribadi, Ishi Menolak, yang ikut bergabung adalah dua murid senior Ishi, yaitu : Richard Menwidjaya dan Maskum Prasetya, sedangkan Budhi Dharma kemudian mendirikan perguruan sendiri bernama Gokasi.
Pada masa pecahnya PORKI, Setyo Haryono berpihak pada Anton Lesiangi dengan membentuk Badan Kerja sama Olahraga Karate-Do Indonesia, kemudian membentuk FKSI (Federasi Karate-Do Seluruh Indonesia) dan terakhir FORKI (Federasi Olah Raga Karate Indonesia).
         Aktivitas Karate-Do Gojukai Indonesia dimasa kepemimpinan almarhum Drs. Setyo Harjono sangat tinggi, baik dalam kegiatan Nasional FORKI maupun dalam kegiatan internasional dari IKGA. Pengiriman karateka-karateka Indonesia ke Hombu IKGA Tokyo berlatih dalam Japan Karate-Do College Tokyo berlangsung teratur. Antara lain karateka Gojukai Indonesia lulusan Japan Karate Do College-nya Gogen Yamaguchi, adalah shihan Iwan Pranagtio Dan 7 IKGA. Asisten-asistennya yang tersenior ketika itu adalah: Richard Menwidjaya, Maskum Prasetya dan Woerjono Rahmat.
          Drs. Setyo Harjono, SE. wafat pada tahun 1979 dan Gojukai Indonesia diwariskan kepada Top senior yaitu Richard Menwidjaya, yang oleh Gogen Yamaguchi digelari Bruce Lee Bali, didalam kepemimpinan beliau didampingi oleh senior-senior Gojukai indonesia lainnya, seperti Maskum Prasetya, Achmad Ali, Yoke Parengkuan, Handri Kessek.
          Komda (Komisariat Daerah) Gojukai Indonesia tertua setelah Gojukai DKI Jaya adalah Gojukai Komda Sul-Sel. Komda Sulsel ini didirikan oleh Sensei Richard Memwidjaya dengan Murid-muridnya antara lain, Achmad Ali, Howard Kowagan dan H. Ibrahim M. Rum.

SEJARAH KARATE-DO GOJUKAI JAWA BARAT
         Adanya aktifitas latihan Karate-Do Gojukai di wilayah Jawa Barat, pertama kali disalah satu Vihara tua Klenteng di Kota Bogor tahun 1972, yang melatih saat itu adalah Maskun Prasetia Kyoshi, dan diwilayah Bekasi tahun 1975.
         Eksistensi Gojukai terus berkembang tepatnya tanggal 25 Nopember 1975 latihan Karate-Do Gojukai pertama kali diadakan di Gg. Bambu Kuning Jl. Perjuangan (kini dojo Bambu Kuning), yang melatih saat itu adalah Yoce Singal Sensei
         Secara organisasi sebelum terbetuknya Komda Jabar di wailayah Jawa Barat hanya ada tiga tempat latihan, diantaranya di Kota Bogor, Bekasi dan Karawang, untuk di Bekasi sendiri tempatnya di Bambu Kuning dan di Sekolah Strada atas dukungan Maryoto dan Sensei Sety Haryono pernah datang berkunjung serta melatih di Dojo Starada Bekasi.
         Organisasi Gojukai Jawa Barat pertama dipimpin oleh Bp. Zein Rahman hanya untuk di Bogor pada era tahun 1980-1985, tidak lama berselang tahun 1985 dimotori oleh Tjepy Firmantoro Aloewie Sensei, Gojukai hadir, tumbuh dan berkembang, demikian pula dengan Bekasi hidup kembali dibawah kepemimpinan Rudy Jayanto Sensei dan Bogor dibawah kepemimpinan Jaya Santruna Sensei.
          Di tahun 1986, Frankie Parengkuan Renshi datang di Jawa Barat bersama Jepri Senpai, mengadakan pertemuan dengan Rudy Jayanto Sensei dan Sudianto Romi Sensei yang tujuannya untuk membangun Gojukai Jawa Barat. Kemudian diadakan pertemuan Bogor, Bekasi dan Karawang, yang akhirnya terbentuklah kepengurusan Komda Jawa Barat dengan Dr. Tjepy Firmantoro Aloewie, M.Sc sebagai ketuanya apa awal bulan Juni 1986
         Gojukai Jawa Barat resmi menjadi Komda Gojukai Jawa Barat pada tahun 1986 di era kepemimpinan Tjepy F. Aloewie tahun 1986-1990, dilanjutkan kepemimpinan Rudy Jayanto tahun 1990-1992, Sambas 1992-1997, Rudy Jayanto tahun 1997-2003, Yomanius Untung tahun 2003-2008, Rudy Jayanto tahun 2009-2012 dan Ahmad Ustuchri, SE tahun 2012-2014.

bottom of page